Jordan Henderson Ceritakan Momen-Momen Kocak dan Usil Bersama Diogo Jota di Liverpool

Mantan kapten Liverpool, Jordan Henderson, mengenang momen-momen lucu dan penuh keusilan yang pernah ia alami bersama mendiang Diogo Jota selama keduanya bermain di Anfield. Dalam wawancara emosional, Henderson tak kuasa menahan senyum saat menceritakan bagaimana sosok Jota bukan hanya pemain hebat di lapangan, tetapi juga rekan setim yang penuh humor dan kehangatan di luar lapangan.

“Diogo bukan hanya striker yang tajam, tapi juga pelawak ruang ganti,” ungkap Henderson. “Dia punya gaya humor yang khas — tenang, tapi kalau sudah mulai, semua orang bisa tertawa terbahak-bahak.”

Henderson menyebut bahwa Jota kerap menjadi biang kerok keusilan kecil di ruang ganti. Salah satu kenangan yang paling diingat adalah saat Jota menyembunyikan sepatu latihan milik pemain lain, lalu berpura-pura membantu mencarinya. “Kami semua tahu itu ulah Diogo, tapi kami tetap bermain bersama dan tertawa. Itu bagian dari cara dia membawa kebahagiaan dalam tim,” ujar Henderson dengan mata berkaca-kaca.

Tak hanya di ruang ganti, keusilan Jota juga terbawa ke sesi latihan. Henderson bercerita bahwa Jota senang melakukan trik-trik kecil saat latihan, seperti mengoper bola dengan tumit atau mengecoh pemain bertahan dengan gerakan yang tidak terduga. “Terkadang dia membuat kami frustrasi, tapi di saat yang sama, kami tidak bisa menahan tawa. Dia punya semangat yang berbeda.”

Menurut Henderson, momen paling lucu terjadi saat tur pramusim di Asia. Diogo Jota, dengan wajah serius, menantang staf pelatih untuk lomba juggling bola dengan syarat yang konyol: memakai helm dan sarung tinju. “Lucunya, dia menang! Tapi bukan karena dia paling jago, tapi karena semua orang tertawa sampai tidak bisa juggling,” kenang Henderson sambil tertawa kecil.

Lebih dari sekadar kenangan lucu, Henderson menekankan bahwa kehadiran Jota membawa dampak positif bagi keharmonisan tim. “Dia tipe pemain yang membuatmu ingin datang ke tempat latihan setiap hari. Karena kamu tahu akan ada tawa, canda, dan semangat luar biasa,” ucapnya.

Henderson juga menyampaikan rasa kehilangan yang mendalam atas kepergian Jota. Baginya, Diogo bukan hanya rekan setim, melainkan juga teman dekat yang sulit tergantikan. “Kami kehilangan seorang saudara. Tapi aku akan terus mengenang semua momen indah bersamanya, termasuk yang paling kocak dan paling sederhana.”

Kini, kenangan tentang canda tawa Diogo Jota menjadi bagian tak terpisahkan dari kisah persaudaraan di Liverpool. Sebuah pengingat bahwa di balik kerasnya persaingan sepak bola, ada ikatan manusiawi yang menghangatkan — dan itulah warisan yang ditinggalkan Jota di hati para rekan setimnya.

Baca Juga: Demi Maksimalkan Potensi Bruno Fernandes, MU Diminta Angkut Pemain Bayern Munchen Ini